Seni Kaligrafi dan perkembangannya
Seni merupakan pengekspresian cita rasa yang diluapkan dalam satu karya yang dapat dikatakan unikSeni
Kaligrafi islam berkembang siering berkembangnya agama Islam yang di
bawa oleh nabi Muhammad . ketidaksukaan islam pada penggambaran makhluk
hidup secara visual ikut mendorong perkembangan kaligrafi. Meskipun
tempat kelahiran islam adalah arab Saudi, kaligrafi tidak hanya
berkembang disana. Dalam sejarah kebudayaan islam dapat dilihat bahwa
seni kaligrafi berkembang juga di iran, irak, turki dan Indonesia. Di
samping huruf naskhi (huruf naskah) berkembang juga huruf-huruf lain
seperti kufi, diwani, tsulutsi, farisi, dan huru-huruf kaligrafi bebas.
Pada awal terwujudnya seni khaligrafi . Tradisi ini dilanjutkan oleh
saudara dan penggantinya Uljaytu (1306-16), yang pemerintahannya
berlimpah dengan kebesaran seni dan kemajuan sastra. Dia beruntung
memiliki menteri dua tokoh yang berpikiran terang, Rashid al-Din dan
Sa'd al-Din, yang mendorong dia melindungi kaum terpelajar, para seniman
dan ahli kaligrafi. Penggunaan kaligrafi yang luas ini, yang menarik
perhatian karena cakupan dan bobotnya, membangkitkan lahirnya gaya
Thuluth dan Naskhi khusus, yang selalu dikaitkan dengan masa ini.
Kaligrafi merupakan
salah satu jenis karya seni rupa yang menekankan keindahan yang
terdapat pada bentuk-bentuk huruf yang telah dimodifikasi atau digayakan
sehingga mempunyai nilai estetika. Keindahan bentuk ini mempunyai
pengertian yang umum, artinya bentuk huruf tersebut tidak hanya berlaku
untuk huruf-huruf tertentu atau asal dari jenis huruf tertentu. Salah
satu contoh, misalnya kaligrafi tidak hanya berlaku untuk bentuk atau
jenis huruf Arab (Hijaiyyah) saja, tetapi dapat juga berlaku untuk
jenis-jenis huruf yang lain. Sehingga kata kaligrafi berlaku untuk umum,
keindahan hurufnya bersifat umum, universal dan global. Kaligrafi tidak
hanya untuk mengungkapkan secara visual ayat atau surat-surat yang ada
di Al Quran dan Al Hadits saja, tetapi juga bisa untuk mengungkapkan
kalimat-kalimat sastra yang berbentuk huruf Latin, huruf China, huruf
Jepang, huruf India, huruf Sansekerta maupun huruf Jawa. Pengertian
masyarakat umum memang mempunyai pandangan dan pengertian yang kurang
tepat, yang mengartikan bahwa kaligrafi adalah modifikasi keindahan pada
bentuk-bentuk huruf Arab saja. Walaupun hal itu juga tidak dapat
dipungkiri lagi karena yang berkembang pesat di wilayah kita (Indonesia)
adalah banyaknya kreasi-kreasi kaligrafi yang ada merupakan bentuk
keindahan huruf Arab. Hal ini memang sangat erat kaitannya dengan
mayoritas seniman kaligrafi yang ada di Indonesia kebanyakan hanya
mengembangkan kaligrafi Arabic. Memang tidak dapat dipungkiri seniman
berkarya juga terikat dengan penikmat seni yang ada di suatu wilayah.
Penikmat kaligrafi Indonesia karena kebanyakan kaum muslimin, senimanpun
menciptakanya disesuaikan dengan keadaan tersebut. Kalau kita mau
melihat lebih luas, sebenarnya banyak juga ditemukan keindahan bentuk
huruf ini yang berbentuk huruf selain huruf Arab.
kaligrafi di Arab: Di bawah kekuasaannya, seni kaligrafi dan penerangan Il-Khanid mencapai puncaknya, sebagaimana dapat dilihat dari salinan al-Quran yang sangat indah dalam tulisan Rayhani yang ditulis atas perintah Ulyaytu dan disalin serta diperterang pada tahun 1313 oleh Abd Allah ibn Muhammad al-Hamadani.
kaligrafi di Arab: Di bawah kekuasaannya, seni kaligrafi dan penerangan Il-Khanid mencapai puncaknya, sebagaimana dapat dilihat dari salinan al-Quran yang sangat indah dalam tulisan Rayhani yang ditulis atas perintah Ulyaytu dan disalin serta diperterang pada tahun 1313 oleh Abd Allah ibn Muhammad al-Hamadani.
kaligrafi
Persia :segera mengembangkan dari tulisan Ta'liq ke suatu ragam yang
lebih terang dan indah, kemudian dikenal sebagai Nasta'liq, walau pun
mereka terus memakai tulisan Ta'liq untuk naskah monumental dan
peristiwa-peristiwa penting.
Para
ahli kaligrafi Turki : selama jangka waktu yang lama tetap mematuhi
aturan-aturan dasar Ta'liq awal. Juga setelah enyerap banyak perubahan
yang ditimbulkan oleh tulisan Nasta'liq, yang mereka terima sebagai
perbaikan, orang Turki tetap mempertahankan nama Ta'liq untuk gaya itu.
Kaligrafi
di Afganistan :Pada awal abad ke-14 sebagai kebangkitan kembali huruf
Kufi baku yang kaku, dan kita bisa menyebutnya Kufi-Herat. Tulisan ini,
yang dipakai di Afghanistan juga mempengaruhi perkembangan tulisan
Siyaqat dinasti Usmaniyyah yang akan diuraikan di bawah ini.
Berjuta-juta
Muslim Cina yang memakai tulisan Arab, setidak-tidaknya untuk tujuan
pengajian agama, biasanya mengambil gaya kaligrafi yang dewasa itu
berkembang di Afghanistan, dengan sedikit perubahan. Dengan tambahan
mereka lambat laun mengembangkan tulisan khusus yang disebut tulisan
Sinii (Cina) dengan garis yang sangat indah dan bulatan besar,
kebanyakan dipakai pada keramik dan tembikar Cina.
ahli
kaligrafi di India maupun Afghanistan secara langsung dipengaruhi oleh
ahli kaiigrafi Persia. Kaum Muslimin India mengambil tulisan Nasta'liq
sebagai tulisan nasional dan memakainya untuk tulisan Urdu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar