Inilah cara Meraut Pena/Handam yang akan digunakan untuk menulis khat diwani menurut pendapat yang ada dalam buku Ahmad Mufti. Coba perhatikan gambar disamping. waduh..... ngeri ya...??sudah beberapa referensi buku saya baca dan saya amati, betapa ngeri cara orang arab dan orang luar sana kalau lagi meraut pena bukan??
waduh apa gak takut kena tangannya tuh.?? kan pisaunya tajam sekali
Saya pernah nanya harga pisaunya ke khatatatah (kaligrafer wanita) dari Iran yaitu Zohreh Abbasy. Waduh harga pisaunya aja $15. Mahal kan?? diproduksi di Jerman.
Nah kembali kepada topik. kita ingin tahu cara meraut pena tadi. JAdi untuk meraut pena bak bambu ay=tau handam atau jenis lainnya. pertama anda harus punya pisau yang bagus dan tajam. Biasanya pisau berharga mahal itu bagus. beli aja dari Turki sana, biar bagus sekalian pisaunya. tapi kalau anda gak siap uangnya, ya... cukup pakai cuter aja. kan murah tuh cuman Rp 5.000 aja harganya. tapi saya anjurkan beli yang bagus. supaya hasil rautan pena anda rapi, bagus dan gampang proses rautnya.
Belilah yang harga minimal Rp 8.000 merk Kenko atau lainnya yang sudah terkenal bagus. ada banyak di tempat fotocopy atau toko buku di kota anda.
kalau mau enak pesan di www.tokolemka.com aja. biar sekalian belanja online peralatan dan buku khat lainnya.
Baik selanjutnya ambil pena anda dan pisau raut tadi. rautlah seperti gambar di atas. lihat baik-baik gambarnya. jangan meraut pena hingga runcing. tapi sisakan agar ada jarak antara rautan dan ujungnya pena. sehingga menghasilkan ujung pena yang datar.
kemudian letakkan pena di papan/keramik/media datar untuk di potong miring ujungnya. caranya tekan dengan tangan dan pisau tadi.
kalau sudah, ujung pena bisa diusap-usap dikit biar gak kasar.
Selanjutnya buat parit ditengah pena. ini penting untuk aliran tinta. caranya pakai ujung cuter, goreskan aja secara lurus hingga membentuk parit aliran tinta. hem semoga aja tinta yang digoreskan nanti bisa panjang dan lama habisnya. aminnnn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar